Sejak 1991, Mastuki merintis usaha sate ayam miliknya. Ia biasa berjualan sate ayam di Jalan Haryono MT Kecamatan Banjarmasin Tengah.
Maya Andriani, Banjarmasin | BeritaBanjarmasin.com
Ditemani gerobak dorongnya, lelaki akrab disapa pelanggan dengan nama Kacong itu tampak sibuk dengan kipas sate miliknya, sembari tampak sigap membolak-balikan sate biar segera matang.
Disisi lain dengan gesit Kacong mengiris lontong dan membungkusnya bersama sate sembari memberi bumbu. Maklum, seperti biasanya ia menyiapkan pesanan pelanggan sembari bercerita-cerita sedikit agar para konsumennya tidak merasa bosan menunggu.
Disela kegiatannya, Kacong bercerita usaha ini dia rintis sejak tahun 1991, itu artinya sudah 32 tahun dirinya berjualan sate ayam di Jalan Haryono MT atau tepatnya di belakang kantor DPRD Kalsel.
Dari usaha inilah lelaki berusia 53 tahun ia bisa menghidupi keluarga serta memberikan pendidikan untuk anak-anaknya yang saat ini berjumlah enam orang.
Setiap harinya, Kacong melalui usahanya ini mampu menghabiskan kurang lebih 1.000 tusuk sate dan 70 buah lontong. Ia biasa berjualan dari pukul 11.00 Wita dan tutup pukul 17.00 Wita.
"Kalau pembelinya itu biasanya mayoritas dari Perbankan, DPRD Kalsel serta wartawannya yang jadi langganan tetap," ujarnya.
Warga Kelayan ini tak menampik, di tengah banyaknya orang yang punya usaha sama seperti miliknya memungkinkan persaingan itu terjadi.
Namun menurutnya, agar pelanggan tetap setia kepada sate ayam miliknya yakni dengan tetap menjaga citra rasa dan kebersihan tempat.
Apalagi kata Kacong baik dari pengolahan ayam ataupun lontong ia kerjakan sendiri.
Kendati demikian, jika harga ayam lagi meroket kata ia juga harus disiasati. Bisa satenya dikecilkan atau lebih tipis sedikit namun tetap dijual dengan harga yang tetap tanpa mengurangi rasa sedikit pun.
Harga yang ditawarkan Kacong pun untuk satu porsi sate ayam terbilang ramah dikantong, cukup membayar Rp10 ribu sudah bisa menikmati makanan yang disukai banyak orang tersebut.
"Kalau omset itu perharinya bisa capai Rp1,2 juta bisa juga lebih tergantung penjualan," katanya. (maya/sip)
Posting Komentar